HEBOH !! SURAT TERBUKA PENDETA INI BIKIN GEMPAR | inilah isinya ....

loading...

Pendeta Profesor Doktor Jan S.Aritonang mempertanyakan Fatwa MUI nomor 56 tahun 2016 tetntang Hukum Menggunakan Atribut Keagamaan Non-Muslim. Aritonang selaku Guru Besar Sekolah Tinggi Teologi Jakarta mengajak MUI untuk membahas dan berdiskusi pada Komisi Fatwa MUI tentang istilah Kafir yang diperuntukkan kepada orang Kristen.

Dalam suratnya yang dikirimkan Sabtu, 17 Desember 2016, Jan menyebutkan bahwa orang Kristen bukanlah kafir melainkan orang yang sudah beriman. Karenanya, beliau bersedia dipanggil MUI untuk berdiskusi mengenai topik ini.


Baca Juga !! Putri Gusdur Bungkam MUI dan FPI

Selengkapnya ini isi surat dari Pendeta Jan S. Aritonang

 Yang terhormat: Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Jalan Proklamasi 51, Jakarta Pusat 10320


Salam sejahtera dan dengan hormat,

Sehubungan dengan terbitnya Fatwa MUI nomor 56 Tahun 2016 tertanggal 14 Desember 2016, tentang Hukum Menggunakan Atribut Keagamaan Non-Muslim, perkenankanlah saya menyampaikan beberapa catatan dan pertanyaan berikut:

1. Di dalam judul dan butir-butir keputusan fatwa tersebut tidak secara eksplisit dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah Non-Muslim adalah umat atau pemeluk agama Kristen (=Nasrani). Namun dari latar belakang dan konteks terbitnya fatwa ini dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan istilah itu adalah umat Kristen.

2. Di dalam fatwa tersebut tidak secara rinci disebut apa-apa saja yang dimaksud dengan atribut ataupun simbol keagamaan non-muslim yang dinyatakan haram, kendati pada Keputusan, butir Ketentuan Umum, dinyatakan bahwa “dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan atribut keagamaan adalah sesuatu yang dipakai dan digunakan sebagai identitas, ciri khas atau tanda tertentu dari suatu agama dan/atau umat beragama tertentu, baik terkait dengan keyakinan, ritual ibadah, maupun tradisi dari agama tertentu.”


hot !! Mengejutkan !! Asisten Cantik ini Bongkar Rahasia AHok

3. Kendati tidak disebut secara rinci, namun dapat diduga bahwa yang dimaksud adalah pernik-pernik hiasan yang digunakan banyak orang untuk merayakan Hari Natal, misalnya: pohon terang dengan berbagai hiasannya, bintang, lonceng, topi sinterklas, topi bertanduk rusa, kereta salju, lilin, dan sebagainya.

4. Sampai sekarang gereja Kristen (yang terdiri dari berbagai aliran dan organisasi) belum pernah membuat konsensus tentang atribut-atribut, simbol-simbol, atau hiasan-hiasan itu. Bahkan ada juga gereja yang tidak merayakan hari Natal dan tidak menggunakan simbol salib. Atribut-atribut, simbol-simbol, atau hiasan-hiasan itu muncul dari tradisi sebagian gereja, terutama yang di Barat (Eropa dan Amerika), yang kemudian disebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.


5. Produksi, penyebaran, dan perdagangan benda-benda itu tidak mempunyai hubungan langsung dengan iman Kristen, termasuk iman kepada Yesus Kristus, yang diimani umat Kristen sebagai Tuhan Allah yang menjelma menjadi manusia, serta sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Penyebaran, produksi, dan perdagangan benda-benda itu lebih dimotivasi oleh hasrat untuk mendapat keuntungan material; itulah sebabnya orang-orang yang terlibat di dalam aktivitas itu berasal dari berbagai penganut agama. Bahkan boleh jadi orang yang tak beragama pun ikut memproduksi dan memperdagangkannya. Karena itu saya tidak mempersoalkan atau berkeberatan kalau Komisi Fatwa MUI menyatakan bahwa menggunakan, memproduksi, menyebarkan, dan memperdagangkan benda-benda atau atribut-itu adalah haram.

Update !! Ruhut Marah KE Ahmad Dhani: Dia Bilang ....

6. Di dalam fatwa itu, pada bagian konsiderans (Mengingat dan Memperhatikan), berulang kali dikutip ayat Kitab Suci Al Qur’an, Hadits Nabi Muhammad/Rasulullah SAW, dan pendapat sejumlah tokoh Islam, yang pada pokoknya menyatakan bahwa orang-orang non-muslim itu adalah kafir. Perkenankan saya bertanya: apa/siapa yang dimaksud oleh Komisi Fatwa MUI dengan kafir? Apakah semua orang non-muslim adalah kafir, termasuk umat Kristen? Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memang dikatakan bahwa kafir adalah “orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya”. Bila inilah pengertiannya maka lebih dari 5 milyar penduduk dunia adalah kafir.

7. Sepengetahuan saya, Nabi Muhammad SAW bergaul dengan akrab dan bersahabat dengan banyak orang Kristen (Nasrani) dan tidak pernah menyebut mereka kafir. Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang dikutip pada konsiderans Fatwa MUI ini pun tidak ada hadits Nabi yang menyebut orang Kristen sebagai kafir.

8. Karena itu, bila Komisi Fatwa MUI, sehubungan dengan atribut keagamaan non-muslim, menyebut umat Kristen sebagai kafir, perlulah Komisi Fatwa MUI memberi penjelasan dan mengemukakan argumen yang kuat. Saya bersedia diundang untuk mendiskusikan hal ini dalam suasana persahabatan dan persaudaraan.
c

Pdt. Prof. Jan S. Aritonang, Ph.D. Guru Besar Sekolah Tinggi Teologi Jakarta Jalan Proklamasi 27 Jakarta Pusat 10320 e-mail: jansaritonang@gmail.com



cc:

1. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)

2. Pemimpin dan dosen STT Jakarta

3. Sejumlah rekan
loading...

1 Response to "HEBOH !! SURAT TERBUKA PENDETA INI BIKIN GEMPAR | inilah isinya ...."

  1. Welcome The Gambler
    Kami member info event natal serta tahun baru 2017 dari agen bo-la-vi-ta
    Begitu banyaknya disukai orang untuk mendapatkan EVENT GIVE AWAY NATAL ONE
    Kami akan memberikan kepada 100 orang pemenang saja dan pernilaian pemenang berdasarkan :
    - Minimal 10 like pada post yang share di wall anda
    - Tag teman anda untuk mengikuti fanspage kami, lebih banyak tag lebih baik
    - Event ini tidak di benarkan apabila sudah mengikuti promo bolavita kami sebelumnya
    - Keputusan admin panitia bo-la-vi-ta mutlak
    Untuk mengetahui cara nya anda bisa hubungi kami di sini
    Silakan Hubungi Kami Untuk Mengetahui Kelanjutan Cara Give Away Kami Di:
    HP: +6281377055002
    BBM: D1A1E6DF
    YM: BOL-A-V-ITA (GARIS NYA DI HAPUS)
    WECHAT ID: BOL-A-V-ITA (GARIS NYA DI HAPUS)
    Your Reliable Betting Agent

    ReplyDelete

close
loading...